Awal mula saya agak bingung
mencari teman. Secara karakter saya bukan yang lebih dulu membuka diri tapi
harus ada pematik. Saya mulai berpikir akan siapa saya ajak jadi teman.
Akhirnya karena saya bergabung di beberapa keluarga, saya menawarkan diri untuk
menjadi buddy. Saya lupa d grup mana saya bertemu di grup mana dengan buddy
saya. Yang jelas setelah saya mengumumkan mencari Buddy, langsung setelah itu
ada seseorang buddy yang menghubungi saya. Gayung pun bersambut. Mulai lah kita
bersilaturrahim melalui wa.
Buddy saya tersebut adalah Ni’mah
dari IIP Balikpapan. Sebuah kota yang belum pernah saya sampai ke sana. Semoga
suatu hari nanti Allah Swt mentakdirkan saya mengunjungi kota tersebut.
Kami berjumpa di tiga keluarga
yaitu finasial, portofolio anak dan literasi. Kita saling bertukar cerita
bagaimana kita menikmati banyak keluarga tersebut. Apakah memberikan perubahan
saya signifikan. Saya mencoba untuk lebih konsisten dalam To Do List setiap
harinya. Sedangkan beliau mencoba konsisten untuk mencatat pengeluaran dan
mengumpulkan dana darurat. Sedang untuk investasi beliau tahan sementara
mengingat IHSG sedang mencekam.
Setelah saling ngobrol, saya
mendapatkan banyak bekal dari beliau. Semoga ini menjadi pengingat saya agar apapun
yang saya lakukan bersandar pada Allah SWT.
Beliau malah mengucapkan terima kasih kepada saya, karena Aceh pernah menyumbang emas untuk negeri ini. Saya jadi terharu.
Adapun bekal yang saya kirimkan kepada beliau adalah sejumlah printable yang dapat beliau gunakan untuk bermain bersama anak terutama untuk bulan ramadhan.
#Janganlupabahagia
#Jurnalminggu8
#materi8
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional